Kementan Target 1000 Toko Tani di Tahun 2016
By Admin
nusakini.com - Jakarta - Kehadiran Toko Tani Indonesia (TTI) sejak didirikan Agustus 2015 lalu oleh Kementerian Pertanian (Kementan) bersama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) semakin menampakkan hasilnya.
Menurut Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Gardjita Budi, pada awal berdirinya tahun lalu TTI tidak menggunakan anggaran. Sehingga, diadakan kerjassama dengan Bulog untuk pengadaan stok pangan dari petani melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).
Namun tahun ini, kata Gardjita, Kementan memperoleh anggaran dari APBN Rp200 miliar untuk mengambil pasokan pangan dan mendirikan TTI.
"Sekarang Kementan ada anggaran untuk bisa bantu Gapoktan dalam rambu-rambu Kementan. Teknisnya, packaging untuk titik tertentu juga bisa," ujar Gardjita, di Jakarta, Kamis (7/4/2016).
Dengan begitu, Gardjita menambahkan, Gapoktan dapat menjual hasil panen raya ke TTI dengan harga yang kompetitif. Petani pun tidak akan merugi.
Menurutnya, pemerintah tidak mengambil untung di TTI. Artinya, harga beras, bawang, cabai, dan barang komoditas lainnya tidak dipasang lebih tinggi dari harga pasaran. Justru harganya harus lebih rendah dari harga pasaran.
"Dengan cara itu, rakyat dapat harga yang murah, namun petani tetap dapat untung," katanya.
Kementan menargetkan mendirikan 1.000 TTI tahun ini, yang tersebar di seluruh Indonesia. Nantinya, TTI lebih banyak didirikan di daerah yang sering mengalami gejolak harga.
"2016, akan ada 1.000 TTI. Di Jakarta ada 170-an, Sekarang ini sebenarnya sudah dimulai di Jakarta Utara, Timur, dan Jakarta Selatan," pungkasnya. (mk).